Sbypresidenku.com – Lonjakan Kasus DBD di Tasikmalaya Jadi Sorotan
Kota Tasikmalaya tengah menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang cukup mengkhawatirkan. Hingga ketika ini, tercatat sebanyak 198 kasus yang menjangkiti warga di sejumlah kecamatan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama karena musim hujan yang tetap berlangsung, yang berpotensi meningkatkan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab primer penyebaran DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan penanganan secara intensif. “Kami mengimbau penduduk buat lebih waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M Plus,” ujar perwakilan Dinas Kesehatan setempat. Cara ini dirasa sangat krusial mengingat jumlah kasus yang lanjut meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
—
Penyebab Lonjakan Kasus DBD dan Langkah Pencegahan
Para ahli kesehatan menyatakan bahwa peningkatan kasus DBD di Kota Tasikmalaya dipicu oleh faktor cuaca yang mendukung perkembangbiakan nyamuk. Curah hujan yang tinggi menciptakan banyak genangan air yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga turut mempercepat penyebaran virus tersebut.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah setempat berbarengan Dinas Kesehatan gencar melakukan berbagai usaha. Fogging atau pengasapan telah dilakukan di sejumlah wilayah yang mempunyai tingkat kasus tinggi. Namun, tindakan ini bukan menjadi satu-satunya solusi. “Fogging memang efektif membunuh nyamuk dewasa, namun tidak mampu membasmi jentik-jentik yang lanjut tumbuh di tempat-tempat penampungan air,” ujar salah satu petugas kesehatan. Oleh karena itu, masyarakat diminta buat aktif dalam penerapan 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk).
Selain itu, pemerintah juga mengimbau warga untuk menggunakan kelambu waktu tidur, memasang kawat nyamuk di ventilasi rumah, serta memanfaatkan tanaman pengusir nyamuk seperti serai atau lavender. Campur antara pencerahan masyarakat dan temuan pemerintah diharapkan dapat menurunkan angka kasus DBD di Kota Tasikmalaya.
—
Peran Masyarakat dalam Menekan Kasus DBD
Selain peran pemerintah, keterlibatan masyarakat dalam menekan nomor penyebaran DBD juga sangat penting. Pihak RT dan RW di sejumlah daerah di Kota Tasikmalaya diminta aktif melakukan sosialisasi dan mengajak warga untuk menerapkan formasi hayati bersih. Gotong royong membersihkan saluran air, menghilangkan genangan, serta mengatur tata lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk harus menjadi gerakan berbarengan.
Selain itu, rumah sakit dan puskesmas di Kota Tasikmalaya juga telah menyiapkan tim medis spesifik buat menangani pasien DBD. Gejala demam tinggi, nyeri sendi, serta munculnya bercak merah pada kulit harus segera mendapat perhatian medis agar tidak berujung pada komplikasi serius. “Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD agar mampu ditangani dengan lekas,” tegas salah satu tenaga medis di puskesmas setempat.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, diharapkan angka kasus DBD di Kota Tasikmalaya dapat ditekan. Pencerahan kolektif dalam menjaga kebersihan lingkungan serta melakukan tindakan pencegahan menjadi kunci primer dalam menghadapi wabah ini. Jika semua pihak dapat bersinergi, maka lonjakan kasus DBD mampu dikendalikan dan masyarakat dapat terhindar dari akibat yang lebih luas.