Sbypresidenku.com – SBY Dorong Penguatan Multilateralisme di Lembaga Tokyo Conference
Mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), turut serta dalam Lembaga Tokyo Conference dengan membawa pesan krusial mengenai penguatan multilateralisme. Dalam kesempatan tersebut, SBY menyoroti betapa pentingnya kerja sama antarnegara dalam menghadapi tantangan mendunia yang semakin kompleks. Dengan pengalaman panjangnya dalam dunia politik nasional dan dunia, SBY menekankan bahwa dunia membutuhkan pendekatan yang lebih inklusif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
“Dunia sedang menghadapi tantangan yang semakin berat, bagus dalam hal geopolitik maupun ekonomi. Oleh karena itu, solusi yang bersifat inklusif dan berbasis kerja sama mutlak diperlukan,” ujar SBY dalam pidatonya. Ia juga menyoroti bahwa keterbukaan dan diplomasi yang kuat harus terus dikedepankan buat mencapai stabilitas dan kedamaian internasional.
Kolaborasi Antarnegara Menjadi Kunci
Dalam forum tersebut, SBY menekankan bahwa kolaborasi antarnegara harus lebih diperkuat guna menghadapi berbagai tantangan global. Mulai dari perubahan iklim, ketegangan geopolitik, hingga krisis ekonomi yang melanda berbagai negara. Menurutnya, dunia waktu ini lagi memasuki era yang lebih dinamis, di mana perubahan dapat terjadi dengan cepat, sehingga diperlukan kesepahaman global yang solid.
“Dalam dunia yang semakin kompleks ini, kita nir mampu bekerja sendiri. Kolaborasi adalah kunci utama dalam membangun masa depan yang lebih bagus,” jelasnya. Ia juga mengajak para pemimpin dunia buat lebih proaktif dalam membangun prosedur kerja sama yang efektif dan berkelanjutan. Dengan demikian, segala permasalahan dapat dihadapi dengan pendekatan yang lebih konstruktif dan inklusif.
SBY juga menyoroti pentingnya menumbuhkan kepercayaan antara negara-negara di internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketidakstabilan ekonomi mendunia sering kali dipicu oleh kurangnya rasa saling yakin antarnegara. Oleh karena itu, ia mengajak komunitas dunia buat membangun jembatan komunikasi yang lebih efektif dan meminimalisir gesekan yang tidak perlu.
Diperlukan Kepemimpinan yang Visioner
Dalam peluang ini, SBY juga menyoroti pentingnya kepemimpinan yang visioner dalam menghadapi dinamika global. Ia menegaskan bahwa para pemimpin dunia perlu mempunyai visi jauh ke depan agar dapat mengambil keputusan yang tidak hanya berdampak dalam jangka pendek, tetapi juga membawa manfaat bagi masa depan generasi berikutnya.
“Kepemimpinan yang visioner adalah hal yang sangat diperlukan di era ini, karena kita menghadapi tantangan yang tidak mampu diselesaikan dalam satu atau dua tahun saja. Kita butuh kebijakan jangka panjang yang berlandaskan pada prinsip kerja sama dan inklusivitas,” papar SBY.
Selain itu, ia juga menggarisbawahi bahwa para pemimpin dunia perlu lebih responsif dalam menyikapi isu-isu yang berkembang secara global. Waktu sebuah krisis terjadi, respons yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan agar dampaknya mampu diminimalisir. Menurutnya, ini adalah tantangan akbar yang hanya mampu diatasi dengan kepemimpinan yang kuat dan mampu memandang citra besar dari situasi yang eksis.
Konferensi Tokyo kali ini menjadi bukti bahwa semangat multilateralisme statis sangat relevan di tengah berbagai tantangan mendunia. Dengan kehadiran berbagai pemimpin dan tokoh dunia, obrolan yang terjadi dalam lembaga ini menjadi langkah penting dalam mempromosikan kerja sama internasional yang lebih kuat. SBY sendiri berharap bahwa gagasan-gagasan yang lahir dari lembaga ini dapat berkontribusi dalam menciptakan tata internasional yang lebih konsisten, adil, dan sejahtera bagi seluruh negara.