Sbypresidenku.com – Efek Buruk jika Mobil Menggunakan BBM Kualitas Rendah
Kerusakan Mesin Akibat BBM Kualitas Rendah
Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas rendah dapat memberikan akibat buruk bagi mesin kendaraan. BBM yang mempunyai oktan rendah atau kandungan sulfur tinggi bisa menyebabkan pembakaran yang tak sempurna di dalam ruang bakar. Akibatnya, mesin berisiko mengalami knocking atau ketukan yang merusak piston dan komponen mesin lainnya dalam jangka panjang.
Nir cuma itu, BBM kualitas rendah sering kali meninggalkan residu yang dapat menumpuk pada tutup dan injektor bahan bakar. Akumulasi kotoran ini dapat menyebabkan performa mesin menurun, konsumsi BBM menjadi lebih boros, dan emisi gas buang meningkat. Dalam jangka panjang, penggunaan bahan bakar semacam ini juga mampu memperpendek usia mesin kendaraan dan menambah dana perawatan efek perlunya pembersihan lebih sering.
Akibat Lingkungan dan Keselamatan Berkendara
Selain merusak mesin, BBM berkualitas bawah juga memiliki dampak jelek terhadap lingkungan. BBM dengan kandungan sulfur tinggi dapat menghasilkan emisi gas buang yang lebih berpolusi, seperti nitrogen oksida (NOx) dan partikel karbon. Gas-gas ini berkontribusi terhadap pencemaran udara serta masalah kesehatan bagi manusia, seperti gangguan pernapasan.
Dari segi keselamatan berkendara, BBM dengan kualitas bawah dapat membuat mesin tak bekerja optimal, terutama saat percepatan atau di tanjakan. Pengemudi mungkin akan merasakan mesin terasa berat atau kehilangan tenaga secara tiba-tiba, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Selain itu, kerusakan yang terjadi pada komponen mesin dampak BBM rendah bisa membuat kendaraan meninggal mendadak di tengah jalan, yang tentu membahayakan keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lainnya.
Sebagai pemilik kendaraan, memilih BBM dengan kualitas bagus merupakan investasi jangka panjang dalam menjaga performa mesin dan kenyamanan berkendara. Meskipun harga BBM berkualitas lebih tinggi mungkin sedikit lebih mahal, tetapi manfaatnya dalam menjaga efisiensi bahan bakar, memperpanjang usia mesin, serta mengurangi dampak negatif bagi lingkungan tentu jauh lebih menguntungkan.