Transformasi Digital Indosat Ooredoo Hutchison dengan AI dan Human Interest
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) lanjut berinovasi dengan mengadopsi kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI) tanpa mengesampingkan nilai-nilai human interest. Dalam internasional yang semakin terdigitalisasi, perusahaan telekomunikasi ini memahami pentingnya penggabungan antara teknologi dan pendekatan berorientasi pada manusia. Cara ini tak hanya membantu mereka menaikkan efisiensi operasional, tetapi juga mendukung pengalaman pelanggan yang lebih personal dan relevan. Menurut SVP Head of Region Bali Nusra IOH, Julandi George Fransi, “Kami percaya bahwa teknologi harus melayani manusia, bukan menggantikannya.” Dengan filosofi ini, IOH berusaha menciptakan solusi yang tidak cuma canggih secara teknologi, tetapi juga masih memperhatikan kebutuhan serta aspirasi pelanggan di Indonesia.
Dalam penerapan AI, Indosat Ooredoo Hutchison memastikan teknologi yang digunakan memberikan nilai tambah bagi pelanggan, bukan sekadar otomatisasi layanan. Misalnya, dalam layanan pelanggan, AI digunakan untuk memberikan respons yang lekas dan akurat, fana hegemoni manusia masih dipertahankan untuk menangani permasalahan kompleks yang memerlukan empati serta pemahaman yang lebih dalam. IOH juga berupaya mengembangkan ekosistem digital yang dapat mendukung pertumbuhan berbagai sektor industri melalui konektivitas yang lebih cerdas. Dengan mengutamakan keseimbangan antara teknologi dan humanisme, IOH menegaskan komitmennya buat lanjut berinovasi dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia.
Keseimbangan Teknologi dan Humanisme buat Masa Depan Telekomunikasi
Transformasi digital yang dilakukan oleh IOH tidak cuma sebatas implementasi teknologi terbaru, namun juga berorientasi pada pengembangan sumber energi manusia yang adaptif terhadap perubahan era. Dengan evolusi digital yang kian pesat, perusahaan menyadari bahwa peningkatan kompetensi tenaga kerja merupakan aspek krusial dalam menghadirkan layanan berkualitas. Sebab itulah, IOH nir cuma konsentrasi pada investasi teknologi, namun juga pada program pelatihan dan pengembangan SDM pakai memastikan bahwa karyawan bisa mengoptimalkan teknologi AI secara efektif. “Kami ingin menciptakan keseimbangan yang pas antara kecanggihan teknologi dan sentuhan manusia,” ujar Julandi. Dengan pendekatan ini, IOH memastikan layanan mereka statis personal dan mampu menjawab tantangan industri di masa depan.
Selain itu, IOH juga berperan dalam pembangunan ekosistem digital yang berdampak luas bagi masyarakat. Dalam mendukung transformasi digital Indonesia, IOH terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk startup lokal dan perusahaan teknologi mendunia. Cara ini bertujuan untuk menciptakan penemuan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui konektivitas yang lebih bagus. Penerapan teknologi AI yang dipadukan dengan human interest membuktikan bahwa digitalisasi harus statis mempertahankan unsur kemanusiaan agar tak hanya sekadar menjadi alat, namun juga solusi nyata bagi kehidupan sehari-hari. Dengan strategi ini, IOH berharap dapat lanjut berkembang sebagai pelopor dalam industri telekomunikasi yang selalu mengedepankan kebermanfaatan teknologi untuk masyarakat luas.