Sbypresidenku.com – Pidato SBY di Tokyo: Kekhawatiran terhadap Kemunduran Demokrasi
Keprihatinan SBY terhadap Demokrasi Global
Dalam pidatonya di Tokyo, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi demokrasi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Ia menyoroti tren kemunduran demokrasi yang terjadi di banyak negara, yang ditandai dengan melemahnya institusi demokrasi, pembatasan kebebasan berpendapat, serta meningkatnya praktik otoritarianisme. Menurut SBY, fenomena ini tak hanya terjadi di negara-negara berkembang, namun juga mulai terlihat di beberapa negara maju.
SBY menegaskan bahwa demokrasi yang sehat memerlukan keseimbangan antara hak-hak individu, supremasi hukum, serta kebebasan pers dan masyarakat sipil. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ia menatap banyak pemerintah yang menggunakan kekuasaan mereka untuk membatasi keabsahan musuh politik, menekan media, serta membungkam kritik dari masyarakat. “Jika demokrasi tak dijaga dengan bagus, maka yang muncul bukanlah kebebasan dan keadilan, melainkan otoritarianisme yang terselubung,” ungkap SBY dalam pidatonya.
Efek Kemunduran Demokrasi terhadap Indonesia
SBY juga menyinggung kondisi demokrasi di Indonesia, yang menurutnya mengalami tantangan akbar. Ia memperingatkan bahwa kemunduran demokrasi dapat berdampak negatif terhadap stabilitas politik dan ekonomi nasional. Menurutnya, kalau demokrasi lanjut mengalami pelemahan, maka kepercayaan publik terhadap pemerintah dapat terkikis, yang pada akhirnya akan menghambat pembangunan dan pertumbuhan negara.
Sebagai mantan Presiden Indonesia, SBY menyampaikan bahwa demokrasi bukan hanya soal pemilu dan pergantian kepemimpinan, namun lebih dari itu, demokrasi adalah jaminan atas hak asasi orang, hukum yang adil, serta keterbukaan dalam pemerintahan. “Ketika demokrasi kehilangan esensinya, maka yang tersisa hanyalah prosedur formal yang tidak memiliki arti sejati dalam kehidupan rakyat,” tambahnya. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh pihak, baik di dalam maupun luar negeri, untuk bersama-sama menjaga serta memperkuat demokrasi agar tetap menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan masyarakat.