Pandangan SBY tentang Demokrasi di Berbagai Negara
Sbypresidenku.com – Dalam pidato yang disampaikan di Tokyo, Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyoroti tren kemunduran demokrasi yang terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dalam pidatonya, SBY menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi demokrasi ketika ini yang dinilai mengalami tantangan serius. Menurutnya, demokrasi semestinya terus berkembang dan tak boleh mundur, apalagi kalau penyebab kemundurannya adalah tindakan yang tidak demokratis dari para pemimpin negara.
SBY mengangkat beberapa fenomena yang menurutnya menjadi indikasi kemunduran demokrasi. Ia mencatat berbagai tindakan represif terhadap kebebasan berpendapat, restriksi terhadap masyarakat sipil, hingga pelemahan institusi demokrasi. “Demokrasi yang sehat tak cuma ditentukan oleh pemilihan generik, tetapi juga harus menjamin kebebasan berpendapat, supremasi hukum, dan kesetaraan bagi semua warga negara,” ujar SBY dalam pidatonya. Pernyataan ini menegaskan bahwa demokrasi bukan sekadar soal pemilu, tetapi tentang bagaimana negara menjamin kebebasan dan hak-hak penduduk negaranya.
Tantangan Demokrasi dan Asa ke Depan
SBY juga menyinggung bagaimana demokrasi tak hanya mengalami tekanan dari dalam negeri, namun juga dari dinamika geopolitik global. Ia menyoroti bagaimana beberapa negara mengalami kemunduran demokrasi akibat kepemimpinan yang otoriter, ketidakadilan hukum, serta melemahnya lembaga-lembaga netral yang semestinya menjadi penopang primer sistem demokrasi. Menurutnya, ketika demokrasi melemah, maka ketidakpuasan masyarakat akan meningkat, yang berpotensi menimbulkan instabilitas politik dan sosial.
Walau demikian, SBY statis optimistis bahwa demokrasi bisa bangun kembali kalau ada komitmen yang kuat dari seluruh elemen masyarakat. Ia berpesan bahwa perjuangan buat menjaga demokrasi tidak boleh berhenti, serta menekankan pentingnya peran kaum intelektual, media, dan masyarakat sipil dalam memastikan jalannya demokrasi yang sehat. “Demokrasi harus selalu diperjuangkan. Kita tidak boleh pasrah terhadap kemunduran yang terjadi,” tegasnya. Dengan pernyataan tersebut, SBY ingin mengingatkan bahwa demokrasi bukan sesuatu yang mampu diterima begitu saja, tetapi harus lanjut dikawal agar tetap berjalan sesuai prinsip-prinsip yang betul.