Sbypresidenku.com – Jim Ratcliffe: MU Terancam Krisis Keuangan Kalau Tak Lakukan Efisiensi
MU Harus Segera Bertindak untuk Menghindari Krisis
Bos Manchester United, Sir Jim Ratcliffe, memperingatkan bahwa klubnya bisa menghadapi krisis keuangan pada akhir tahun ini kalau tidak segera menerapkan kebijakan efisiensi yang ketat. Pengusaha asal Inggris yang juga pemilik perusahaan kimia Ineos itu menegaskan bahwa langkah-langkah sudah mulai diambil untuk menyelamatkan keuangan tim.
“Saya paham ini tidak terkenal, & periode perubahan ini tak nyaman bagi banyak orang, & beberapa keputusan yg harus kami ambil tak menyenangkan,” ujar Ratcliffe, mengindikasikan bahwa keputusan sulit harus diambil demi menjaga stabilitas finansial klub.
Melalui sebuah wawancara dengan BBC, Ratcliffe mengungkapkan bahwa Manchester United akan mengalami kesulitan keuangan pada penghujung tahun 2025 kalau tidak eksis perubahan signifikan dalam pengelolaan ekonomi klub. “Manchester United akan kehabisan duit tunai pada akhir tahun ini – pada akhir tahun 2025 – setelah aku menyuntikkan 300 juta poundsterling & kalau kita tak membeli pemain baru di musim panas,” tutur Ratcliffe.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa meskipun eksis suntikan dana segar ke dalam klub, kondisi keuangan Setan Merah statis berisiko. Jika tak ada pengelolaan keuangan yang efektif dan efisiensi dalam pengeluaran, situasi bisa semakin memburuk dalam beberapa tahun ke depan.
Cara Efisiensi dan Tantangan yang Dihadapi MU
Ratcliffe, yang baru saja membeli 27,7% saham Manchester United dari keluarga Glazer, menekankan bahwa efisiensi adalah satu-satunya jalan bagi klub untuk keluar dari ancaman krisis keuangan. Dalam beberapa musim terakhir, Manchester United telah mengeluarkan dana akbar untuk transfer pemain, tetapi hasil yang didapat statis jauh dari harapan. Oleh sebab itu, manajemen baru ini mau memastikan bahwa setiap pengeluaran klub benar-benar strategis dan berguna bagi masa depan tim.
Keputusan buat melakukan efisiensi tentunya tidak akan berjalan mudah. Manchester United merupakan salah satu klub dengan basis penggemar terbesar di internasional, dan segala keputusan yang diambil oleh petinggi klub selalu menjadi sorotan publik. Ratcliffe pun menyadari bahwa langkah-langkah yang ia ambil mungkin tak akan disukai oleh semua pihak. Tetapi, ia masih berpegang teguh pada strategi yang telah dirancang buat menyelamatkan tim.
Selain itu, Ratcliffe juga bertekad buat merevitalisasi infrastruktur klub, termasuk perbaikan Old Trafford yang selama beberapa tahun terakhir dianggap sudah mulai ketinggalan zaman dibandingkan dengan stadion klub-klub top lainnya di Eropa. Investasi pada stadion dan fasilitas pelatihan juga menjadi salah satu langkah buat memastikan bahwa Manchester United bisa masih kompetitif dalam jangka panjang.
Manchester United kini memiliki tantangan akbar di tangan mereka. Dengan tekanan finansial yang meningkat dan kebutuhan untuk tetap berkompetisi di level tertinggi, keputusan-keputusan yang diambil dalam waktu dekat akan sangat menentukan arah masa depan klub. Apakah langkah efisiensi ini akan membawa hasil positif atau justru semakin memperumit situasi? Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal yang niscaya, Manchester United tak bisa tengah mengulangi kesalahan finansial mereka di masa kemudian.
