Pasar Saham Asia-Pasifik Menguat Setelah Keputusan Trump
Sbypresidenku.com – Pasar saham Asia-Pasifik mengalami kenaikan pada Kamis (6/3/2025) setelah Wall Street mencatat penguatan semalam. Penguatan ini terjadi sebagai respons terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menunda tarif bagi sejumlah produsen mobil eksklusif. Kebijakan tersebut disambut positif oleh investor sebab dinilai dapat meredakan ketegangan perdagangan serta mendukung pertumbuhan ekonomi mendunia.
Dikutip dari CNBC, beberapa indeks saham primer di Asia mengalami peningkatan. Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik sebesar 0,76%, fana indeks Topix menguat hingga 0,78%. Korea Selatan juga mencatat kenaikan dengan indeks Kospi naik sebesar 0,61% dan indeks Kosdaq yang berkapitalisasi mini bertambah 0,38%. Fana itu, di Hong Kong, futures Hang Seng berada di level 23.962, lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan terakhir yang berada di 23.594,21. Namun, Australia mengalami sedikit pelemahan, dengan indeks S&P/ASX 200 turun 0,48%.
Pengaruh Inflasi Korea dan Kebijakan Gedung Putih
Selain kabar positif dari kebijakan tarif Presiden Trump, data ekonomi terbaru dari Korea Selatan juga menjadi perhatian para investor. Inflasi konsumen di negara tersebut pada Februari 2025 naik 2% secara tahunan. Angka ini sedikit lebih tinggi dibanding ekspektasi analis yang diperkirakan sebesar 1,95% menurut Reuters. Meski demikian, taraf inflasi terbaru ini masih lebih rendah dibanding 2,2% yang tercatat pada bulan Januari sebelumnya.
Kebijakan penundaan tarif yang diumumkan Gedung Putih pada hari Rabu menjadi unsur primer penguatan pasar saham. Penundaan ini berlaku selama satu bulan bagi kendaraan yang memenuhi syarat di bawah Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA). Selain itu, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyatakan bahwa Donald Trump terbuka untuk memberikan dispensasi tarif tambahan di luar kebijakan penundaan tersebut. Cara ini semakin memberikan optimisme bagi pasar, sebab dapat mengurangi tekanan terhadap industri otomotif serta memperkuat kerja sama perdagangan dunia.
Para investor akan terus mencermati kebijakan ekonomi dan perkembangan pasar mendunia pakai menentukan langkah investasi mereka ke depan. Meskipun terdapat tanda-tanda positif, fluktuasi pasar statis berpotensi terjadi efek dinamika ekonomi mendunia lainnya.