Keterlambatan Penerbangan Karena Kelebihan Penumpang Bayi
Pada tanggal 9 Februari, sebuah insiden tidak biasa terjadi dalam penerbangan maskapai Transnusa dari Singkawang ke Jakarta, yang menarik perhatian banyak netizen setelah terekam dalam video berdurasi 24 detik. Video ini diunggah oleh pengguna TikTok dengan akun @bui.san8999, menunjukkan seorang pria yg menggendong anak kecil keluar dari pesawat. Penumpang lainnya mengalami keterlambatan selama lebih dari dua jam karena kelebihan dua bayi di dalam pesawat. Menurut pengunggah, hal ini terjadi karena maskapai tidak memiliki alat bayi yg diperlukan untuk penerbangan, sehingga menunda keberangkatan pesawat. Video tersebut viral, mendapatkan lebih dari 1 juta penayangan dan ribuan komentar yang mempertanyakan prosedur penerbangan terkait dengan jumlah bayi.
Sejumlah netizen penasaran mengapa kejadian ini bisa terjadi, mengingat maskapai penerbangan umumnya memiliki standar operasional yg ketat untuk pengangkutan penumpang, khususnya bayi. Salah satu pengguna mengklarifikasi bahwa dalam satu penerbangan, hanya diperbolehkan mengangkut maksimum 10 bayi, dan setiap bayi harus didaftarkan saat reservasi. Beberapa pengguna juga mempertanyakan bagaimana bayi dapat lolos dari pengecekan petugas saat check-in. Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak maskapai Transnusa mengenai insiden ini. Video tersebut berhasil menarik perhatian dan menimbulkan diskusi di kalangan warganet mengenai kelayakan prosedur check-in untuk bayi dalam penerbangan.
Reaksi Penumpang dan Prosedur Penerbangan
Kejadian ini memicu reaksi beragam di kalangan netizen, dengan banyak dari mereka yg bingung akan prosedur penerbangan yg mungkin tidak diikuti dalam kasus ini. Salah seorang pengguna TikTok menjelaskan bahwa setiap penumpang dewasa hanya diperbolehkan membawa satu bayi yang boleh duduk di pangkuan mereka, dan bayi tersebut harus terdaftar dalam sistem reservasi untuk penerbangan. Hal ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan kesalahan dalam prosedur pemesanan tiket yg dilakukan oleh orang tua atau keluarga bayi yg dibawa di pesawat. Berita ini menyentuh segmen penting dalam dunia penerbangan, di mana keselamatan dan kepatuhan terhadap regulasi merupakan aspek yg sangat penting.
Reaksi dari penumpang yang mengalami keterlambatan juga menyoroti ketidakpuasan terhadap cara pihak maskapai menangani situasi ini. Banyak yang merasa prihatin terhadap kenyamanan dan keselamatan semua penumpang di dalam pesawat. Keterlambatan yang lama membuat mereka merasa tidak nyaman, terutama bagi yg bepergian dengan anak kecil. Diskusi di media sosial seperti TikTok berfungsi sebagai platform bagi publik untuk mengekspresikan pendapat dan pertanyaan mengenai kebijakan penerbangan, serta mengedukasi satu sama lain mengenai peraturan yang ada. Seperti pada umumnya, insiden ini tidak hanya menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga menggarisbawahi kebutuhan akan komunikasi yang jelas dan transparansi dari pihak maskapai kepada penumpangnya.