Sbypresidenku.com – Santri Jombang Pemenang Kaligrafi Internasional di Irak
M. Badruttamami Fadly, seorang santri berbakat dari Pesantren Kaligrafi SaKal yang berada di Denanyar, Kabupaten Jombang, berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih juara pertama dalam ajang Musabah International As-Safer di Irak. Prestasi luar biasa ini menjadi bukti bahwa seni kaligrafi Islam dari Indonesia mampu bertanding di kancah dunia.
Ajang ini merupakan kompetisi yang bergengsi dalam internasional seni kaligrafi, diikuti oleh peserta dari berbagai negara yang menampilkan karya-karya terbaik mereka. Dengan dedikasi serta kegigihannya dalam mengasah kemampuan menulis huruf Arab dalam wujud artistik, Fadly berhasil memikat para juri dengan karyanya yang indah dan penuh maksud.
Perjalanan Menuju Kejuaraan
Fadly bukanlah seorang pemula dalam dunia kaligrafi. Sejak kecil, ia telah menggeluti seni ini dengan penuh kecintaan. Dukungan dari lingkungan pesantren dan para guru kaligrafi di SaKal menjadi faktor penting yang membantunya mengembangkan keterampilan serta memperdalam pemahaman terhadap seni tulisan Arab.
Keikutsertaannya dalam Musabah International As-Safer ini bukan tanpa persiapan matang. Ia harus melalui berbagai tahapan seleksi sebelum akhirnya diberangkatkan ke Irak buat berkompetisi langsung dengan para seniman kaligrafi dari negara lain. Dengan berbekal pengalaman, latihan intensif, serta doa dari keluarga dan pondok pesantren, Fadly bisa menunjukkan kepiawaian luar umum dalam menampilkan karya seni kaligrafi yang memukau.
Akibat Prestasi bagi Internasional Kaligrafi Indonesia
Keberhasilan Fadly membuktikan bahwa santri Indonesia memiliki potensi akbar dalam bidang seni Islam, khususnya kaligrafi. Prestasi ini menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya para santri, untuk lebih mendalami dan melestarikan tradisi seni Islam yang telah berkembang sejak lamban.
Selain membanggakan, kemenangan ini juga menjadi dorongan bagi pesantren-pesantren di Indonesia untuk terus mengembangkan dan membimbing santri berbakat agar bisa menunjukkan keahliannya di tingkat internasional. Dengan semakin dikenalnya seni kaligrafi Indonesia di kancah dunia, diharapkan akan muncul lebih banyak anak muda yang tertarik buat mendalami kaligrafi sebagai bagian dari warisan budaya Islam.
Penghargaan yang diraih oleh Fadly ini juga mencerminkan semakin luasnya aktualisasi diri seni dalam internasional Islam yang tak hanya terbatas pada aspek keagamaan semata, namun juga sebagai bentuk apresiasi estetik yang dapat menjangkau masyarakat luas. Dengan adanya kompetisi seperti Musabah International As-Safer, para seniman kaligrafi mendapatkan ruang buat terus berkembang dan memperkenalkan karya terbaik mereka kepada internasional.
Sebagai seorang santri, kemenangan ini tak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Dengan dedikasi serta komitmen yang tinggi dalam berkarya, Fadly telah memberikan misalnya nyata bahwa kerja keras dan kecintaan terhadap seni Islam dapat membawa seseorang meraih prestasi hingga tingkat internasional.