Sbypresidenku.com – Salat tarawih merupakan ibadah sunah yang dilaksanakan oleh umat Muslim selama bulan Ramadan. Namun, di sebuah masjid di Indramayu, praktik salat tarawih aneh dengan durasi yang sangat singkat ini selalu menjadi perhatian setiap tahunnya. Masjid tersebut dikenal dengan salat tarawih kilatnya, di mana jamaah bisa menyelesaikan tarawih dengan sangat lekas dibandingkan dengan masjid-masjid lainnya. Fenomena ini sempat menuai perdebatan di kalangan umat Muslim, karena sebagian pihak menganggap bahwa ibadah harus dilakukan dengan penuh kekhusyukan, fana yang lain menilai bahwa yang krusial adalah masih menjalankan salat.
Tradisi Salat Tarawih Kilat di Indramayu
Salat tarawih kilat ini telah menjadi tradisi di kalangan jamaah setempat selama beberapa tahun terakhir. Dengan tempo bacaan yang sangat lekas, imam memimpin salat dengan durasi yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan cara konvensional. Biasanya, salat tarawih mampu berlangsung antara 30 hingga 60 menit, namun di masjid ini, jamaah dapat menyelesaikannya hanya dalam hitungan belasan menit saja. Hal ini memunculkan rasa penasaran dari banyak pihak yang ingin menyaksikan sendiri bagaimana salat tersebut berlangsung.
Menurut salah seorang jamaah, penyelenggaraan salat tarawih kilat ini sudah lama dilakukan dan sebagian besar penduduk sekitar terbiasa dengan metode ini. “Kami cuma mengikuti imam, dan semoga Allah menerima ibadah kami,” ujar seorang jamaah yang enggan disebutkan namanya. Bahkan, tidak sedikit jamaah dari luar daerah yang sengaja datang buat merasakan pengalaman aneh ini secara langsung.
Pro dan Kontra di Kalangan Umat Muslim
Walaupun menjadi energi tarik, praktik salat tarawih kilat ini juga menuai kontroversi. Sebagian ulama menilai bahwa ibadah seharusnya dilakukan dengan penuh penghayatan dan kekhusyukan. Tempo bacaan yang terlalu lekas ditakutkan dapat mengurangi maksud dan pahala dari ibadah itu sendiri. “Salat adalah komunikasi kita dengan Allah, jadi sebaiknya dilakukan dengan khusyuk dan tak terburu-buru,” ujar seorang tokoh religi.
Di sisi lain, para jamaah yang menjalankan salat tarawih kilat ini merasa bahwa tidak eksis yang salah dengan metode mereka. Mereka beralasan bahwa meskipun dilakukan dengan lekas, mereka masih menunaikan salat sesuai dengan rukun dan gerakan yang seharusnya. Kondisi ini menjadi perdebatan di berbagai lembaga keagamaan, dengan adanya perbedaan pendapat antara pihak yang mengedepankan efisiensi dan mereka yang mengutamakan kekhusyuan dalam beribadah.
Seiring saat, masjid yang dikenal dengan salat tarawih kilatnya ini mulai berubah. Kini, metode tarawih yang terlalu cepat seperti dulu sudah mulai ditinggalkan, dan imam mengganti metode salat dengan ritme yang lebih sinkron dengan kebanyakan masjid lain. Hal ini dilakukan sebagai wujud menghormati pandangan berbagai pihak serta demi menjaga nilai kekhusyukan dalam beribadah. Meskipun demikian, fenomena salat tarawih kilat di Indramayu statis menjadi porsi dari sejarah unik dalam praktik ibadah di Indonesia.