Sbypresidenku.com – SBY Ajak Semua Pihak Bersama Untuk Masa Depan Indonesia Cerah
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak semua elemen masyarakat buat bersama-sama menciptakan masa depan Indonesia yang lebih cerah. Dalam sebuah pernyataannya, SBY menekankan pentingnya persatuan dan kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun generasi muda, buat membangun bangsa ke arah yang lebih baik. “Masa depan Indonesia bergantung pada bagaimana kita bekerja sama hari ini. Jangan biarkan perbedaan menjadi hambatan dalam membangun negeri ini,” ujar SBY.
Dalam konteks perkembangan politik dan sosial, SBY menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia, termasuk dalam aspek demokrasi dan pembangunan ekonomi. Ia mengingatkan bahwa buat mencapai masa depan yang lebih gemilang, setiap pihak harus mempunyai komitmen yang kuat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara adil dan transparan. Hal ini selaras dengan nilai-nilai demokrasi yang selama ini dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.
—
SBY Soroti Isu Kemunduran Demokrasi Indonesia
Dalam sebuah pidato di KBRI Tokyo, SBY menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi demokrasi di Indonesia yang menurutnya mengalami kemunduran. Ia menegaskan bahwa salah satu tantangan primer yang perlu segera diatasi adalah kecenderungan beberapa pihak yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan dibandingkan dengan kepentingan rakyat secara umum. “Indonesia telah mengalami perjalanan panjang dalam demokrasi. Jangan sampai kita mundur ke belakang karena kepentingan sempit segelintir manusia,” kata SBY.
Menurut SBY, demokrasi Indonesia ketika ini mengalami tekanan efek usaha sejumlah elit politik yang ingin mempertahankan kekuasaan dengan berbagai langkah. Ia mengingatkan bahwa demokrasi yang sehat haruslah dijalankan dengan prinsip transparansi, keadilan, serta penghormatan terhadap konstitusi. “Jika demokrasi kita lemah, maka yang dirugikan adalah rakyat. Demokrasi harus statis dijaga agar menjadi landasan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya.
—
SBY Kritik Pemimpin Dahaga Jabatan
Dalam sebuah diskusi lainnya, SBY juga mengkritik para pemimpin yang haus jabatan, di mana mereka cenderung memperpanjang kekuasaan dengan berbagai cara, termasuk mengubah konstitusi demi kepentingan pribadi. Menurutnya, hal ini merupakan ancaman serius bagi stabilitas politik dan sistem demokrasi Indonesia. “Pemimpin yang dahaga kekuasaan cenderung mencari cara buat masih berkuasa, bahkan jika itu berarti mengubah aturan yang telah disepakati bersama,” ujar SBY.
Beliau menekankan bahwa perubahan konstitusi semestinya dilakukan buat kepentingan rakyat, bukan buat kepentingan segelintir elite politik. Jika perubahan konstitusi dilakukan cuma demi memperpanjang masa jabatan, maka hal itu bertentangan dengan prinsip demokrasi yang sehat. “Kita harus mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok,” tegas SBY.
SBY berharap agar Indonesia masih berpegang kukuh pada prinsip-prinsip demokrasi yang telah dibangun sejak lama. Ia mengajak seluruh pihak buat waspada terhadap upaya-upaya yang dapat melemahkan nilai-nilai demokrasi yang telah menjadi lantai dalam sistem pemerintahan Indonesia. Dengan demikian, masa depan Indonesia yang lebih cerah, adil, dan demokratis dapat terwujud.