Sbypresidenku.com –
SBY: Kita Musuh yang Merusak Demokrasi dan Konstitusi
Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menegaskan pentingnya melawan pihak-pihak yang berusaha merusak demokrasi dan konstitusi di Indonesia. Dalam sebuah pernyataan yang tegas, SBY menekankan bahwa demokrasi harus dijaga agar tidak diselewengkan oleh kepentingan tertentu. “Kita harus berjuang bersama buat mempertahankan demokrasi yang sehat dan konstitusi yang berlaku,” ujar SBY.
Beliau juga menyoroti ancaman terhadap sistem demokrasi yang selama ini telah diperjuangkan melalui reformasi. Menurut SBY, demokrasi yang sehat harus didasarkan pada transparansi, keadilan, dan supremasi hukum. “Jika ada pihak yang mencoba mengangkangi demokrasi demi kepentingan kelompok eksklusif, maka rakyat harus berani buat menentangnya,” lanjutnya. SBY menegaskan bahwa kekuasaan tak boleh digunakan untuk kepentingan segelintir orang, melainkan harus buat kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Optimisme SBY terhadap Presiden Prabowo
Meskipun mengkritisi ancaman terhadap demokrasi, SBY masih optimis terhadap kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto. Ia percaya bahwa Prabowo bisa menjaga demokrasi Indonesia dan tak akan tergoda buat menyalahgunakan kekuasaannya. “Saya optimistis bahwa Presiden Prabowo akan menghormati nilai-nilai demokrasi dan konstitusi yang berlaku,” kata SBY.
SBY menilai, pengalaman panjang Prabowo di dunia politik dan militernya telah memberinya wawasan luas tentang pentingnya menjaga keseimbangan kekuasaan. Ia menekankan bahwa pemimpin yang kuat bukanlah yang terus-menerus mencari langkah buat memperpanjang kekuasaannya, tetapi yang berpegang kukuh pada prinsip-prinsip demokrasi dan konstitusi. Hal ini menjadi pesan krusial bagi generasi pemimpin berikutnya buat senantiasa menjaga marwah demokrasi Indonesia.
Lebih terus, SBY juga memperingatkan tentang bahaya seorang pemimpin yang haus akan jabatan. Menurutnya, sejarah menunjukkan bahwa pemimpin yang terlalu ambisius dapat melakukan berbagai langkah buat memperpanjang kekuasaannya, termasuk mengubah konstitusi demi kepentingan pribadi. “Pemimpin yang dahaga jabatan cenderung mencari celah untuk memperpanjang masa kekuasaannya. Ini adalah sesuatu yang harus kita hindari agar demokrasi tetap terjaga,” tegasnya.
SBY pun mengajak seluruh elemen bangsa, baik politisi, akademisi, maupun masyarakat, buat terus mengawasi jalannya pemerintahan dan tidak lengah terhadap potensi penyalahgunaan kekuasaan. “Demokrasi adalah milik kita semua, bukan hanya punya segelintir pihak yang berkuasa,” pungkasnya.