SBY Mohon Masyarakat Bersikap Adil terhadap Prabowo
Sbypresidenku.com – Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meminta masyarakat buat memberikan peluang kepada Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala negara. Dalam sebuah diskusi di Kedutaan Akbar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang, SBY menegaskan bahwa masyarakat semestinya tidak terburu-buru dalam menilai kinerja Prabowo yang baru beberapa bulan menjabat. Pernyataan ini disampaikan ketika menjawab pertanyaan seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Jepang mengenai maraknya aksi demonstrasi di Indonesia.
Mahasiswa tersebut mengungkapkan keresahan terkait dengan demonstrasi di berbagai wilayah, termasuk aksi ‘Indonesia Gelap’ yang menjadi sorotan media asing. Demonstrasi ini menimbulkan spekulasi tentang kemunduran demokrasi di Indonesia. Ia juga mempertanyakan cara konkret pemerintah dalam menanggapi situasi tersebut. Menanggapi hal itu, SBY memberikan pandangannya dengan menyarankan agar masyarakat memberi saat bagi pemerintahan baru untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang ada.
Pentingnya Dialog dan Komunikasi dalam Demokrasi
SBY menegaskan bahwa kritik terhadap pemerintah adalah hal yang wajar dalam sistem demokrasi. Ia pun mengingatkan bahwa selama 10 tahun menjabat sebagai presiden, dirinya juga sering mendapat kritik dari berbagai pihak. Namun, menurutnya, kritik yang realistis dan berbobot harus disambut dengan pemikiran terbuka oleh pemerintah. “Sesakit apa pun bunyi mereka asalkan realistic, jernih, kalau mahasiswa itu pasti jelas penuh idealisme harus didengar,” kata SBY. Dalam pandangannya, dialog yang terbuka antara pemerintah dan masyarakat adalah elemen penting dalam sistem demokrasi yang sehat, sehingga tak eksis kesenjangan pemahaman antara rakyat dan pemimpinnya.
SBY juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara dengan Presiden Prabowo agar pemerintahannya lebih proaktif dalam menaikkan komunikasi kepada masyarakat. Tujuannya adalah buat mencegah kesalahpahaman dalam memahami kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. “Saya sudah sampaikan kepada Presiden Prabowo beberapa saat yang lampau, pentingnya meningkatkan komunikasi yang genuine antara Istana atau Presiden kepada mereka yang menyampaikan kritiknya, tuntutannya. Makin efektif komunikasinya akan makin baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, SBY berharap bahwa kritik yang diberikan oleh masyarakat dapat dipahami dan direspons oleh pemerintah dengan bagus. Kalau eksis informasi yang salah mengenai suatu kebijakan, ia menyarankan agar pemerintah dapat segera memberikan penjelasan yang jernih dan transparan. “Harapan saya, apa yang disampaikan oleh pengkritik kemarin, sampai diolah dan direspons bagus. Jika lalu eksis salah pengertian, jelaskan yang dikehendaki pemerintah itu seperti apa, policy seperti itu mengapa dikeluarkan,” tambahnya.
SBY juga mengingatkan bahwa hubungan yang putus antara pemerintah dengan rakyat dapat berakibat jelek bagi stabilitas negara. Oleh karena itu, prosedur check and balances dari berbagai pihak, seperti partai politik dan organisasi masyarakat sipil, perlu terus diperkuat agar kebijakan pemerintah statis berada pada jalur yang tepat. Ia pun mendorong parlemen untuk memainkan peran lebih aktif dalam mengawasi kebijakan pemerintah. “Parlemen yang hebat, ini banyak personil parlemen, say something to the government sebagai bentuk pengawalan agar policy-nya pas,” ujarnya.
Dengan harapan yang besar terhadap pemerintahan Prabowo, SBY menekankan pentingnya kebijakan yang sejalan dengan kepentingan rakyat. Ia optimistis bahwa berbagai mekanisme demokrasi yang eksis dapat terus berjalan dengan bagus kalau semua pihak dapat bekerja sama dalam membangun bangsa. Oleh karena itu, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk masih bersikap adil dan mendukung pemerintahan yang baru dalam menjalankan tugasnya demi kepentingan bangsa dan negara.
