Jumat, 20 Juni 2025
24.2 C
Jakarta

Sosok Keluarga Lukminto Pemilik Sritex yang Katup

Sbypresidenku.com – Profil Keluarga Lukminto, Pemilik PT Sritex yang Pernah Berjaya di Industri Tekstil

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara yang kini menghadapi kebangkrutan. Di balik kejayaan dan kejatuhan perusahaan ini, terdapat nama akbar keluarga Lukminto yang telah membangun serta mengembangkan Sritex hingga mencapai puncak kesuksesannya. Perusahaan ini didirikan oleh HM Lukminto, seorang pengusaha berdarah Tionghoa yang memulai usaha tekstilnya dari nol. Setelah beliau mati pada tahun 2014, estafet kepemimpinan Sritex diteruskan kepada putranya, Iwan Setiawan Lukminto, yang menjadi Presiden Direktur perusahaan tersebut.

Sritex dikenal sebagai produsen kain seragam militer untuk berbagai negara dan telah mencatatkan namanya di pasar dunia. Keberhasilannya dalam industri tekstil membuat perusahaan ini sempat menjadi pemain dominan di Asia Tenggara. Namun, seiring berjalannya ketika, berbagai tantangan mulai menghantui keberlangsungan bisnis ini. Masalah utang, persaingan industri, serta efek pandemi COVID-19 menjadi pukulan telak bagi Sritex, yang akhirnya harus mengumumkan kebangkrutannya.

Perjuangan Lukminto dalam Membangun Sritex

HM Lukminto memulai usahanya dengan toko tekstil mini di Pasar Klewer, Solo, pada tahun 1966. Berbekal kerja keras dan visi yang tajam, beliau mampu mengembangkan bisnis ini menjadi industri tekstil terbesar di Indonesia. Lewat penemuan serta ketekunan, Sritex berkembang pesat dengan memperluas lini produksinya, mulai dari pemintalan benang hingga pembuatan kain siap guna. Produk mereka bahkan dipercaya oleh berbagai instansi pemerintah dan militer di banyak negara.

Setelah HM Lukminto wafat, tanggung jawab besar anjlok ke tangan putranya, Iwan Setiawan Lukminto. Sebagai penerus bisnis keluarga, Iwan berusaha mempertahankan kejayaan perusahaan dengan melakukan berbagai ekstensi dan modernisasi. Tetapi, di lagi upayanya, Sritex harus menghadapi tantangan akbar, termasuk krisis ekonomi akibat pandemi yang menyebabkan permintaan pasar menurun drastis.

Keputusan Penutupan Sritex dan Dampaknya

Guncangan finansial yang dialami Sritex mencapai puncaknya waktu perusahaan tidak bisa memenuhi kewajibannya terhadap kreditor. Akibat tekanan utang yang semakin membesar, manajemen akhirnya mengambil keputusan buat menutup permanen perusahaan ini. Keputusan tersebut tentu membawa dampak besar, terutama bagi ribuan karyawan yang selama ini menggantungkan hayati mereka pada Sritex.

Penutupan Sritex juga memberikan sinyal serius terhadap industri tekstil nasional yang semakin tergerus oleh produk impor dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Di balik perjalanannya yang panjang, kisah Sritex menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana kesuksesan akbar juga harus diiringi dengan strategi bisnis yang adaptif terhadap perubahan era.

Kini, keluarga Lukminto yang dulu dikenal sebagai pemilik kerajaan tekstil terbesar di Asia Tenggara harus menghadapi realita pahit atas jatuhnya perusahaan yang telah mereka bangkit selama puluhan tahun. Kejayaan Sritex kini tinggal kenangan, namun semangat dan perjuangan keluarga Lukminto di internasional bisnis masih dinantikan dalam bentuk inovasi baru di masa depan.

Hot this week

Kades di Cirebon Viral saat Sawer Nathalie Holscher di Diskotek

Sbypresidenku.com - Dalam beberapa minggu terakhir, media sosial dihebohkan...

Mahalini Lagi Belajar Sabar Demi Anak

Sbypresidenku.com - Mahalini, salah satu penyanyi muda berbakat Indonesia,...

Viral Debt Collector di Bogor Pukul Warga waktu Tagih Hutang

Sbypresidenku.com - Baru-baru ini, sebuah insiden di Bogor menarik...

Kaldera Ijen Banyuwangi Diserbu Wisman China, Pembawa Giat Belajar Bahasa Mandarin

Sbypresidenku.com - Kaldera Ijen yang terletak di Banyuwangi, Jawa...

Belajar Apa Kluivert dari Kekalahan Tragis Indonesia Lawan Jepang?

Sbypresidenku.com - Dalam dunia sepak bola, hasil pertandingan seringkali...

Topics

Kades di Cirebon Viral saat Sawer Nathalie Holscher di Diskotek

Sbypresidenku.com - Dalam beberapa minggu terakhir, media sosial dihebohkan...

Mahalini Lagi Belajar Sabar Demi Anak

Sbypresidenku.com - Mahalini, salah satu penyanyi muda berbakat Indonesia,...

Viral Debt Collector di Bogor Pukul Warga waktu Tagih Hutang

Sbypresidenku.com - Baru-baru ini, sebuah insiden di Bogor menarik...

Kaldera Ijen Banyuwangi Diserbu Wisman China, Pembawa Giat Belajar Bahasa Mandarin

Sbypresidenku.com - Kaldera Ijen yang terletak di Banyuwangi, Jawa...

Belajar Apa Kluivert dari Kekalahan Tragis Indonesia Lawan Jepang?

Sbypresidenku.com - Dalam dunia sepak bola, hasil pertandingan seringkali...

Video: Viral! Sepeda Listrik Bonceng Tiga Tabrak Motor

Sbypresidenku.com - Dalam internasional modern ini, penggunaan sepeda listrik...

Sekjen NATO: Genjot anggaran militer atau belajar bahasa Rusia

Sbypresidenku.com - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengingatkan seluruh...

Siswa MAN 3 Kulon Progo, Belajar Fikih dari Penyembelihan Hewan Qurban

Sbypresidenku.com - Di lagi semangat perayaan Idul Adha, siswa-siswa...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img