Sbypresidenku.com – Viral Pengemudi dan Penumpang Taksi Online Dipalak di Stasiun Pasar Senen
Baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan aksi pemalakan terhadap pengemudi serta penumpang taksi online di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, menjadi viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat beberapa oknum meminta sejumlah duit kepada pengemudi yang menjemput penumpangnya di kawasan stasiun. Kejadian ini sontak memicu banyak reaksi dari netizen yang mengecam tindakan premanisme yang statis marak terjadi di loka generik.
Kejadian tersebut terjadi di area yang memang sering digunakan oleh layanan transportasi online untuk menjemput pelanggan. Namun, tak jarang area ini juga dikuasai oleh pihak-pihak eksklusif yang mengatasnamakan “pengelola” zona parkir. Praktik seperti ini sering kali merugikan pihak pengemudi serta penumpang karena mereka harus membayar sejumlah duit yang tidak legal agar bisa meninggalkan tempat tersebut dengan selamat.
Reaksi Netizen dan Tindakan Pihak Berwenang
Setelah video viral di berbagai platform media sosial, banyak warganet yang mengecam tindakan pemalakan ini. Mereka berharap pihak kepolisian segera bertindak dan menangkap pelaku yang mencoba mencari keuntungan dengan langkah tak resmi. Beberapa netizen juga membagikan pengalaman pribadi mereka yang juga pernah mengalami kejadian serupa di area tersebut.
Menanggapi hal ini, pihak kepolisian menyatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan lebih terus. Petugas keamanan di sekeliling Stasiun Pasar Senen juga diimbau untuk lebih memperketat supervisi pakai mencegah terulangnya kejadian serupa. “Kami akan berkoordinasi buat memastikan zona publik masih aman dan bebas dari segala wujud premanisme,” ujar salah satu petugas kepolisian yang menangani kasus tersebut.
Fenomena pemalakan seperti ini memang bukanlah hal baru di beberapa titik transportasi biasa di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan cara nyata dari pihak berwenang buat menindak tegas para pelaku serta menerapkan aturan yang lebih ketat pakai menjamin keselamatan pengemudi dan penumpang transportasi generik. Masyarakat juga diharapkan buat berani melapor setiap kali mereka mengalami kejadian serupa agar kasus seperti ini tidak terus berulang.