Polisi Tertangkap Kamera Sepak Kepala ODGJ, Viral di Media Sosial
Sbypresidenku.com – Sebuah video yang menunjukkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh seorang personil kepolisian terhadap seorang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) di Labuhanbatu, Sumatera Utara, viral di media sosial. Dalam video berdurasi singkat tersebut, terlihat seorang pria berseragam polisi menendang kepala ODGJ yang lagi duduk di pinggir jalan. Kejadian ini sontak menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk aktivis hak asasi manusia dan warganet yang menyaksikan rekaman tersebut.
Tindakan tak manusiawi tersebut memicu majemuk reaksi, terutama dari masyarakat yang peduli terhadap proteksi hak-hak ODGJ. Banyak yang mempertanyakan profesionalisme serta adab petugas kepolisian dalam menangani individu dengan kondisi mental yang rentan. Kasus ini juga membawa kembali perdebatan tentang kurangnya pemahaman dan pelatihan aparat penegak hukum dalam berinteraksi dengan ODGJ, yang semestinya mendapatkan perlakuan yang lebih manusiawi dan sinkron prosedur.
Respons Kepolisian Terhadap Insiden Kekerasan
Menanggapi viralnya video tersebut, pihak kepolisian segera mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan melakukan investigasi lebih terus terhadap insiden yang melibatkan anggotanya. Kapolres Labuhanbatu menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oknum polisi tersebut tak mencerminkan nilai-nilai institusi kepolisian, dan pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika terbukti adanya pelanggaran adab serta tindakan kekerasan terhadap ODGJ.
Dalam konferensi pers, Kapolres juga menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen buat menegakkan disiplin di lingkungan kepolisian. Beliau mengatakan, “Kami akan menyelidiki kasus ini secara transparan dan berkomitmen memberikan hukuman sesuai aturan jika ditemukan adanya pelanggaran.” Selain itu, pihaknya juga berjanji untuk mengedukasi lebih lanjut anggotanya tentang langkah menangani individu dengan gangguan mental agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kasus ini kembali menyoroti pentingnya pelatihan bagi aparat kepolisian dalam menangani golongan rentan, termasuk ODGJ. Banyak pakar psikologi dan aktivis sosial menekankan bahwa pendekatan yang lebih humanis dan berbasis empati diperlukan agar ODGJ tidak selalu menjadi korban kekerasan. Selain itu, pemerintah juga diharapkan meningkatkan program-program kesejahteraan dan rehabilitasi ODGJ agar mereka mendapatkan proteksi yang pantas di masyarakat.
Fana itu, masyarakat terus mengawasi perkembangan kasus ini sembari mendesak penegakan hukum yang transparan dan adil. Kasus kekerasan oleh aparat terhadap golongan rentan seperti ODGJ harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak agar tidak tengah terulang di masa yang akan datang.
