Kunjungan Sekretaris Keamanan Rusia ke Indonesia
Pada hari Selasa, 25 Februari 2025, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan menerima kunjungan dari Sergey Kuzhugetovich Shoygu, Sekretaris Keamanan Rusia, di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan ini direncanakan berlangsung pada pukul 12.30 WIB, sebagaimana diinformasikan oleh Yusuf Permana, Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden. Dalam kunjungannya, Shoygu akan membahas isu-isu terkait keamanan dan pertahanan serta pengembangan kerja sama dalam bidang lain yg menjadi kepentingan bersama antara Indonesia dan Rusia. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda Shoygu ke Indonesia dan Malaysia yg berlangsung mulai 24 hingga 28 Februari 2025.
Hubungan Indonesia dengan Rusia telah terjalin baik selama bertahun-tahun. Kunjungan terakhir Prabowo ke Moskow pada 31 Juli 2024, ketika ia masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan sekaligus Presiden Terpilih, menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama. Pada pertemuan itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan dukungannya kepada Prabowo sebagai Presiden RI yg baru terpilih. Diharapkan, langkah-langkah yg diambil oleh Prabowo dalam kapasitasnya sebagai pemimpin negara dapat membawa dampak positif terhadap kerja sama keamanan dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik, memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara, serta menghadapi tantangan global yg lebih kompleks.
Penguatan Kerja Sama Bilateral
Kehadiran Sergey Shoygu di Indonesia menandakan komitmen Rusia untuk lebih mengembangkan hubungan strategis di kawasan Asia Tenggara, khususnya dengan Indonesia, yang dianggap sebagai salah satu negara kunci di kawasan tersebut. Isu yg akan diangkat dalam pertemuan ini adalah peta jalan kerja sama di bidang pertahanan, yang mencakup kerjasama militer dan berbagi pengalaman di bidang keamanan siber. Komunikasi yg intensif antara kedua belah pihak mencerminkan tujuan untuk menciptakan stabilitas di kawasan yg saat ini mengalami dinamika geopolitik yg kompleks. Indonesia, dengan pengalaman dan posisi strategisnya, diharapkan mampu berkontribusi dalam upaya menjaga perdamaian dan keamanan regional.
Kerja sama antara Rusia dan Indonesia tidak hanya terbatas pada aspek militer, tetapi juga mencakup aspek ekonomi, budaya, dan teknologi. Pertukaran informasi dan teknologi dalam bidang pertahanan serta investasi di sektor-sektor strategis diharapkan dapat dioptimalkan melalui peningkatan interaksi di berbagai lini. Hal ini sejalan dengan kebijakan luar negeri Indonesia yang proaktif dalam memperkuat kerjasama bilateral dengan negara-negara besar, termasuk Rusia. Dalam konteks ini, kunjungan Shoygu diharapkan menjadi momentum untuk merumuskan kerangka kerja baru yg dapat memperkuat ketahanan dan keamanan regional, serta memberi manfaat bagi kedua negara dalam jangka panjang.